Banner 468x60

Banner 468x60

Menteri Susi: Indonesia dan Rusia Memiliki Kesamaan Pandangan

Menteri Susi: Indonesia dan Rusia Memiliki Kesamaan Pandangan


KKPNews-Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, melakukan kunjungan ke Rusia selama 3 hari (21-23 Agustus 2015) dan diterima langsung oleh Deputi Perdana Menteri Federasi Rusia, Arkady Dvorkovich di kantor Pemerintah Federasi Rusia. Dalam kunjungannya yang didampingi Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun, isu IUUF (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing) menjadi isu utama yang diperbincangkan.

Menteri Susi menganggap bahwa kedua negara memiliki kesamaan pandangan. Beberapa masalah seperti ekspor ikan dan produk kelautan Indonesia ke Rusia; peluang investasi sektor kelautan dan perikanan bagi pengusaha Rusia di Indonesia; penggalangan dukungan di forum internasional tentang perlawanan terhadap tindak illegal fishing (serious crime); dan beberapa hal teknis seperti penyelesaian tindak lanjut atas draftcommuniqe kerja sama Indonesia-Rusia tentang IUUF serta pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab, yang masih dalam tahap pembahasan akhir di pihak Rusia
Kepada Deputi PM Rusia, Menteri Susi menjelaskan bahwa dengan ditetapkannya sektor maritim sebagai salah satu prioritas utama pemerintah, maka berbagai kebijakan dan langkah nyata telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan pembangunan 15 integrated fishing center di beberapa wilayah di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan produksi hasil perikanan nelayan Indonesia dan menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik dan berdaya saing. Tentunya pembangunan infrastruktur maupun proyek-proyek tersebut memerlukan mitra dan anggaran yang sangat besar sehingga Pemerintah Indonesia membuka kesempatan bagi para investor asing, termasuk Rusia untuk dapat ikut serta dalam realisasi proyek dimaksud, termasuk juga penggunaan beberapa teknologi modern yang belum dimiliki Indonesia.
Beberapa bidang kerja sama yang juga dibicarakan adalah pengembangan teknologi radar laut yang ditawarkan Rusia untuk meminimalisasi pencurian ikan maupun penggunaan kapal-kapal berukuran kecil dan sedang untuk patroli laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga berencana untuk menyelenggarakan forum bisnis tiap sepuluh hari dengan mengangkat fokus pada produk dan komoditas yang berbeda-beda. Diharapkan forum ini dapat menarik semakin banyak mitra bisnis asing, termasuk Rusia. (eb/DS)
Disalin dari KKP.GO.ID